PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

12.28.2012

REKAMAN MUSIKALISASI PUISI DARI BUKU PUISI PERTAMA SAYA


Rekaman-rekaman tersebut dapat didengarkan melalui media youtube. Silakan klik di tiap judul di bawah ini untuk menyimaknya (special thanks to Lalu Arman Rozika) :

HANA
JENAR
BENTENG PORTUGIS, BAHU KITA


Atas apresiasinya saya mengucapkan terima kasih.

12.24.2012

SION


ada yang terlupa terbaca di sini;
sion...sion...malam selalu mustahil untuk mengerti
bagaimana kita mesti menerjemahkan langit
di sini orang-orang sedang senang bermadah
tapi barangkali di kotamu itu, sion
sejumlah bintang akan turun
lalu jelma menjadi seorang ibu;
sebuah malam ada yang terlahir
di antara puisi-puisi dan riuh
mimpi-mimpi para anak jalanan

siapa ibu kita sebenarnya?
tanya mereka

kota ini
adalah yang sempat kita lalukan

sion...sion
naiklah sebagai dunia


2012

12.22.2012

MEMBAYANGKAN KEMATIAN


1. kamu simpan di mana aduhku, ini siang yang lagi-lagi lupa
hujan kapan mendarat lebih cepat. kamu hapalkan bagaimana
kesepian yang sarat ini. di luar tadi aku makan di warung pecel
membayangkan kita…pahamkanlah, pahamkanlah. ada sesuatu
yang mesti kita tunda untuk dirayakan, sebelum yang kita percayai
sekarang benar-benar berbalik dan terasa serba salah

2. di sini aku tak bisa menyatakan mimpi, tempat tidur yang sempit
memaksa mataku ini berbohong. di luar hujan reda segera.
daun-daun kuyup, aku serasa menginjak tanah yang becek
sembari ingin lekas memeluk kamu;
kitaku, jujurkah  kita bilamana degup kencang di dada kita
adalah tanda bahwa ada yang pulang sebentar lagi?

3. oh, hai, bukankah ruang ini menampung segala sunyi bunyi
beserta ramalan-ramalan tentang kekalahan: kematian itu
telah kita bayangkan sebagai duka paling mesra. maka jarak ini
adalah perantaraan kita:
kamu bersikeras memaknai angin. aku ingin melamun saja


2012

12.09.2012

DUA PUISI DI BALI POST


Dua puisi saya ini dimuat di surat kabar Bali Post pada Hari Minggu, 9 Desember 2012:

PENGHUJAN
SEHABIS LOMBA CIPTA PUISI





12.08.2012

FOTOGRAFI KENANGAN ( I )


sebuah rumah kosong, sebuah kursi panjang di teras;
aku, lalu sebuah pohon yang sedang merayakan
buah-buah jatuh

sebuah kursi panjang di teras, sebuah rumah yang kosong;
kamu, lalu sebuah pot keramik tua yang retak
dan bunga-bunga tak ingin menamai tanah di dalamnya

sebuah alamat di sebuah gang buntu
orang-orang bersegera mematikan televisi lalu pergi
menanggalkan rumahnya


2012