PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

8.20.2013

CACCINI



dari lekuk nadi yang kami percayai
adalah ikhwal untuk menujumu
maka setelah kalvari, bukit mana
lagi yang mesti kami kembalikan
atas dosa masa lampau, puan?

adab tubuh kami berulang menghadapmu
tapi jalan di dunia terlalu luas untuk kami capai
biji mata kami masih biru karena langit pagi hari
meski berabad langkah kami tak setua nyala matahari

kepada puasa yang kami yakini
adalah ikhwal: senjata untuk melapangkan dada kami
untuk menghancurkan keinginan serupa debu
sebab padamu hanya kehendak dan rencana

alangkah langit musim hujan mencucuri kami
dengan air yang telah engkau perciki
dengan kelebat jubahmu, di nazaret itu;
semoga. semoga saja musim melalui kami
lebih daripada emas milik tiga raja

di tanah suci,
izinkanlah kami menghormati penderitaan kami
sendiri. mendirikan tugu batu-batu bagi darah
yang membeku atas pertumpahan kami sendiri
demi dicucukkannya pada putih bibirmu

puan, di sini, langitmu adalah perantaraan bagi silih
saudara-saudara kami yang memilih saling tikam



2013


8.14.2013

MELAWAT SUNYI DI KATEDRAL



~1.
ia ingat, malam adalah waktu yang baik untuk memulai
dan mengolah hal-hal yang belum rampung

ia masih menulis sajak-sajak, menyaksikan dunia,
menamai sunyi kota, memandang kepala orang-orang
yang terbakar cahaya bulan dan terhisap cahaya listrik

ia masih saja sibuk merayakan yang lewat
: tuhan berasal dari mana, tuhan terhafal dari mana;
manusia tah, makhluk yang terlampau gampang menyerah
pada doa?

lalu pada suatu pandangan
selalu ada yang bicara untuk menempatkan
keragu-raguan yang sangat tenang
sedang memendar di antara kelengangan dan kebisingan
dadanya

~2.
sunyi menyayat seperti belati
meminta darah dari mimpi*

ini kali sunyinya, angin yang jatuh dari atap katedral
menelusup jauh ketika jari-jarinya ingin menyentuh
kata-kata sejak waktu terulang jadi bangunan atas
perasaannya

ini kali pertemuannya. pandangannya menguning:
ada yang tiba-tiba leleh menyalakan rindu
sebab ia yakin berkali-kali,
relung kesunyian seperti ini tetap tak akan patah
meski ditukar dengan ketinggian lonceng, relief, salib
atau patung-patung;

sebab ia percaya, jalan-jalan di luar
menyimpan pusaran hasrat dirinya
membuat sunyi dan mimpi seterjal kalvari



2013
*) Potongan sajak yang berjudul Rindu karya Subagio Sastrowardoyo.

8.06.2013

MANGGARAI



menatap kedua arah rel itu; tubuhku:
menunggu kereta datang hampir tengah malam.
tubuhmu: perjalanan kini, sunyi yang ingin dikosongkan
dari waktu yang terus menerus menghisap pandangan


2013