“Angin perkasaku,
hantarlah aku kepada ujung dermaga
bilamana sang badai muncul,
sembunyikan aku
bilamana sang ombak menggulung,
bawa terbang aku
Ingat!
jangan sampai mereka menelanku
karena akan hilang kauaku selamanya...”
dan jangan patah arang
with love,
botol manismu.
“Botol manisku,
berusaha keras aku
membawamu pergi
entah arah merujuk ke mana.
Maafkanlah,
sungguh tak kuat lagi perkasaku
oleh deras hujan malam ini
memaksaku sejenak mengalah
pada petunjuk semesta supaya
di tujuan dikau berlabuh.
bertahanlah...”
With love too,
angin perkasamu.
2009