*
menulis itu seperti menginjak tanah perjanjian
yang berarti orang tak perlu repot-repot
berdoa, berpuasa, dan membaca kitab.
mungkin saja menulis itu doa paling jitu
menangkal malaikat-malaikat melempar
kutuk, lalu menaruhnya di kepala-kepala
demikian?
**
kaki-kaki yang berjalan ke surga ke tempat-tempat
ke mana segalanya akan berkalang ajal
adalah kaki-kaki persembunyian ular beludak
kaki-kaki yang berjalan ke tanah arwah
bukankah itu ada bagi mereka yang terlalu
banyak membicarakan tentang bagaimana
menghindari neraka. sebab neraka adalah
negeri paling tiada dan penuh kalajengking
bersama nyanyian kematian ular-ular
mayat-mayat begitu sedih ditinggal bahasa kubur
begitu kaku dengan aturan baku bahwasanya
kematian bisa membawa ke negeri yang jauh
yang damai. mereka curiga kepada kaki-kaki
kepada ruang-ruang di mana tangan-tangan
tak bisa menangisi kekasihnya. kekasih
yang menaruh bunga kamboja putih
atau mawar merah ke atas tanah
ke dalam peti-peti pertanda
seberapa besar amal dan dosa
panjang tangan dan kaki
langit-langit bertanya tentang semua ini
tentang kaki, tangan, mayat, dan
orang-orang yang menangisi;
bahwasanya kematian itu selalu melahirkan
kepergian dan dibawa pulang, maka di pundaklangit
para penyair bersusah payah bercinta
dengan tangisan dada mereka
supaya zaman tidak ikut gaduh
mempermainkan kematian
seperti binatang
***
lalu di bawah pohon terlarang yang lama punah
tergantikan oleh pohon abadi berdaun kata
setelah ceramah panjang ketika orang-orang
sibuk beribadah di sepanjang mimpi-mimpi
meninggalkan tanah perjanjian,
tuhan kecil bersabda
kepada ular
kepada kalajengking
kepada kaki
kepada tangan
kepada mayat
kepada airmata
kepada
mu
tak ada kematian setelah menulis.
2011