*
sekali lagi, sayang
mataku telah hati jatuh
di rerusuk dada rindumu
kepulangan lalu adalah bibirku
yang lindap di bibir-kacamu
sebab kepergian bukanlah
cinta yang mudah dilipat
seperti sapu tangan kecil
di tanganmu, mungil
**
sekali lagi, sayang
mataku telah hati jatuh
di tetulang tubuh hangatmu
penantian sewaktu-waktu
bisa saja membicarakan dirinya sendiri
tentang sepi yang meletakkan jarak
di kedatangan lain, pelukan yang sama
maka nyanyikanlah apa yang layak;
dirayakan bagi sebuah hari sederhana
di mana aku belajar sabar merasakan
detak jantungmu untuk kesekian kalinya
mengailnya diam-diam dengan puisi
yang berjatuhan, berhati-hati mengatakan
"pakailah bibirku supaya ciuman itu tak pernah,
tak pernah sesekali jatuh-lupa kepadamu"
2010