tersebab mi
siur manakah yang lembam di matamu, mi?
angin itu memilih diam untuk kakimu
yang kau sembunyikan di balik jilbab;
tapi, jilbab itukah yang sebenarnya mengajak
mencelakaiku di ingatan masa depan?
duh, mi
mata ini meratap seraya takut
akan besok yang jadi lebih dingin
tanpa puisi tanpa jaket, syal atau selimut
mata ini berpenyakit dari angin salah arah
angin yang tak pulang-pulang oleh setangis rindu
kepada jarak yang seperti merasa sendiri
dan mengoyak-oyak rambutmu, dadaku
sebab itu, di matamu aku merawat mataku
supaya angin tak berjejal masuk
dari arah dan lupa yang lalu
datang menjagal siur yang ingin membusukkan
niat di pengaduhanmu kepadaku
2010