tersebab mi siur manakah yang lembam di matamu, mi? angin itu memilih diam untuk kakimuyang kau sembunyikan di balik jilbab;tapi, jilbab itukah yang sebenarnya mengajakmencelakaiku di ingatan masa depan? duh, mimata ini meratap seraya takutakan besok yang jadi lebih dingintanpa puisi tanpa jaket, syal atau selimut mata ini berpenyakit dari angin salah arahangin yang tak pulang-pulang oleh setangis rindukepada jarak yang seperti merasa sendiridan mengoyak-oyak rambutmu, dadaku sebab itu, di matamu aku merawat matakusupaya angin tak berjejal masukdari...