sebab warna-warna menghanyutkanku, ibu
kepada muasal yang membuat pintu
kamarku menderit-derit, memintaku,
pulanglah ke suatu masa,
ber-
damai
-lah;
warna-warna bermunculan dari
lanskap mana saja, dari yang tumbuh
dari yang lenyap, yang akan, yang sedang;
kadang kita lupa pada tanda-tanda
yang membikin cahaya itu bernama
lantaran warna-warna yang dilempar
anak-anak kampung selekas bermain
di pinggir kali berair cokelat telah mengubah
pandangku bahwa bayangan-bayangan sore
adalah petunjuk, bahwasanya musim seperti
kaca-kaca yang pecah, membenamkan
seluruh pantulan kelu
yang dibekap waktu
yang dibekap waktu
di pucuk bunga-bunga plastik
yang entah sebagian dari aku pun
belum mengenal sungguh ini warna
ini aroma, bentur kenyataan atau kepalsuan;
ibu mengajarkanku bertutur kepadanya:
ibu mengajarkanku bertutur kepadanya:
kemarilah,
bertandanglah dari ragu
telah kukecup dagumu
telah kutahir mataku
telah kuiris lidahku
yang kaku
menyebut-nyebut
jalan masuk kita teramat
melankoli
2016
Sumber gambar: pinterest.com