PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

11.22.2011

VIGILI SEORANG WARIA TULI DI PINGGIR KALI BANJIR KANAL

yang datang atas nama luput bunyi doa panjang,panjang sepanjang deras arus kali iniantara geliat hunian triplek dan kayukerlip lelampu yang sama seksinyadengan lelagu dangdut koploberjogetlah tuan!bersama busung dada palsuku:--terpujilah bahasa manusia yang dibungsukankemuliaan kepada kecemasan,ia begitu sabar memerankan malaikat kecildi malam sewaktu gambar bulan datangmengambang sebagai jelangkung dengan luka jantungpada lolong muka muka mata yang tak pernah menamakandiri manusia--salam ya suara suara telanjangseperti permulaan saban orang orang...

ATAS NAMA SAMPAN

atas nama sampan, tariklah aku ke luap sungaike negeri air bengawan—ke negeripaling ngeri rakyatnyaatas nama sampan, kemudianlah kita menyatakanbahwa air itu telah membakar rumah rumahpinggir kali hitam. lalu aku melihat beberapapetani mengairi hijau pepadi denganapi hitamatas nama sampandada kita telah sama sama sumpahkepada setiap arusuntuk diangkat, diayunkan,didorong ke pinggiran yang lebihtenang riciknya. tak lagi jauh pasangtak lagi berwarna apiatas nama sampan, nenek moyang kitaadalah perahu bocor2...

KELUH KAU PASANG SORE DI JEMBATAN KARTINI

oleh karena sepanjang rumah di pinggir kali banjar timur kau panggil kematianbertalu-talu yang berlalu lama mendiami isyarat kehilangan kota--peta yangsebentar dilupakan orang-orang. seketika kau seolah dijatuhkan burung pelikansore itu ke air yang terbakar tanah. sore itu terlalu muda untuk kau maknaisebagai angin yang lantang berlari dari selatan, dan derak jembatan akan terusmenyuarakan seberapa jauh kau mesti berkata kepada dirimu sendiri--seberapa luas kau simpan keluh di kesesakan tanpa harus menyatakansesal demi sesal. sungguh kau, meski...

ELEGI YANG MENULISMU KEMBALI

tertanda m.p. "1. ada wajah ada yang mulai menulismu dengan hati-hati"maka kau kembali kepada waktu yang pernahmenyempurnakan muasal rajah di tubuhmu:o, dengan penghiburan kutulis namadengan kesesakan kutulis nama,nama itu engkau yang turun menjadibasah ke pipi. basah menjadi putih di bibirmukarena sejatinya segala peristiwa yang demamtak akan membuatmu pucat, atau sepasi harapanyang suatu waktu kuletakkan di dingin telapaktanganmu:inilah pertemuan yang kusangsikaninilah pengembalian yang pernah kita percintakantanpa perhitungan "2. ada puisi...