untuk seorang anak binaan: ardi
sore itu, jalanjalan mengirim kabar kepada kakak tentang gerimis yang enggan memberi pertanda akan tiba sampai angka empat pada dinding kamar kakak. sedang buku dan pulpen telah siaga untuk menciptakan hitunganhitungan yang belum pernah adik pecahkan. bahkan, mata doa pun telah terpejam melihat gerimis yang tak mau segera padam. gerimis yang kian rumit melebihi angkaangka volume dan perbandingan di soalsoal ujian yang adik lemparkan kepada kakak kemarin.
tapi, sore itu kakak lebih tahu. adik sedang belajar mencipta api lewat korekkorek gesek yang telah adik temukan bersama kakak di pencarian yang lalu. maka, kakak pun belajar membakar gerimis di kepala kakak supaya dijadikannya tiada. lewat api mungil yang sudah mulai tercipta di kepala adik. lewat hangat yang menjadi cinta pada gigil adik, pada tawa adik, pada penantian adik akan mata pelajaran yang kakak bawa di teras
pertigaan jalan itu.
- dari api mungil di kepalamu, dik
kakak telah belajar mengenal bagaimana adik menghidupkannya-
2010