tersebutlah kata-kata yang bersitumbuh
dari halaman ke halaman. kamu mengeja seluruhnya;
kepada sebuah kesempatan, kamu sempat-sempatkan
untuk mengembalikan seluruh halaman itu, meski kata-kata
terasa bersandar akan sesuatu dan tetap pada posisinya;
“penyair-penyair...mana, mana....atau mereka tiada nama,
aduhai-aduhai...nama, nama”
sesudah kamu bilang begitu, aku seperti kehilangan
sebuah kolom dan alamat-alamat email mereka
hari-hari menjadi minggu yang justru,
justru kamu membikin aku ragu-ragu memandang
semua masyarakat koran beserta harga-harganya:
inikah penyair-penyair tanpa puisi itu?
2013