“yang tampak telanjang itu, rumahku.”
ya, barangkali kamu benar. kita mesti minum anggur merah lagi
sambil memutar musik keras-keras. ya, memang kita tak perlu
peduli dengan hujan di luar, perhatian kita ada di sini: sesuatu
yang bergerak pelan-pelan dari bibirmu menuju bibirku.
pasanglah headphone, lalu nikmatkanlah dirimu rapat-rapat,
nikmatkanlah. sebuah kaset tak habis-habisnya untuk diputar;
sembari kita tahu, ini minggu yang sibuk:
--aku yang menerjemahkan bibirmu“o ya, bukankah kita telah sepakat membatalkan sebuah pesta
--kamu yang mengisyaratkan bibirku
di hari minggu sebelum kamu meminta mendung datang selama-lamanya
dan tiba-tiba memilih menjadi pintu rumahku?”
sesuatu telah berganti dari yang tampak berhasrat
menjadi suara tik tok tik tok di headphone. panjang sekali...
2012