Paduka,
kepada gerimis yang kini
bersandar di kesorean yang esok
aku tak mampu menahan seribu gagapku
atas kealpaanku sendiri
jemari jemariku yang tak berkesudahan, menuliskan
menuliskan kesembuhan akan kecacatan tanpa obat.
tanpa obat
kepada gerimis yang kini
membentuk sebuah ransel untuk perjalanan jauh
dengan suara paling parau, pun
aku tak akan bisa pernah meminta
bahwa dunia tak mungkin ada bersama uban
sebab ranselMu telah membekap
penyakit abadi di dalam tubuhku
di dalam gerimis. gerimis yang jelma
nafas di ranselMu
Paduka.
2010