PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

NASIHAT-NASIHAT BEN ONKRI

Bagian Satu: 15 Nukilan “A Way of Being Free” (Phoenix House, 1997)

SESEORANG TELAH MENGACAK-ACAK MAWAR-MAWAR INI

Terjemahan atas pembacaan cerpen Gabriel Garcia Marquez

CETAK ULANG: "PADA SUATU MATA KITA MENULIS CAHAYA"

Cetak ulang buku Sepilihan Sajak oleh penerbit Garudhawaca

WAWANCARA ORTOLANO DENGAN COELHO

Terjemahan atas pembacaan wawancara antara Glauco Ortolano dengan Paolo Coelho

3.27.2012

WAFER COKELAT

suara itu menandakan kau rajin menggigit jari
tanpa mengenal kapan. suara itu yang bersikeras melupakan
cara bunuh diri pada jam istirahat sekolah dengan
mengunyah wafer cokelat pemberian dokter kecil di ruang uks.
- “cara merasakan wafer ini aku sekali, kasihku” -


2012

AIR PUTIH

kau mencintai sekali udara bebas polusi pagi-pagi
demikian kau seperti terbebas dari ngilu ingatan kanak-kanak
seraya menelan ludah pertama kali sebelum gosok gigi.
demikian, pergi mencari galon air pagi-pagi adalah ketika pikiran
masih bisa merasakan ada hantu masa lalu yang kesiangan
dan masih sempat ngompol. katamu, ini sama halnya dengan
menenggak segelas air putih sebelum benar-benar pagi.


2012

SUSU COKELAT

gula tiga sendok teh, katamu. kau mengaduknya
pelan-pelan seperti mencairkan kekhawatiran
sepanjang jam kerja tadi hari. “manis sekali
susu buatanmu.” ini hasil dari kebahagiaan
buatan yang baunya bertambah pekat berkat
perjumpaan cokelat dan obat tetes mata
yang tak sengaja tumpah. garam satu
sendok teh, katamu.


2012

CAPPUCINO

yang pekat itu kental sekali dengan warna cokelat
di permukaan kau menaburnya dengan hitungan
demi hitungan insomnia selepas meremas bunyi
ding-dong pukul enam pagi. yang pekat itu kental
sekali dengan warna matahari yang sebentar kau
kremasi ke dalam bungkus kopi instan. lalu waktu
seperti kegiatan cangkir yang menadahkan dan
menumpahkan ke nama-nama perasaan yang telah
dipersunting oleh lidah cappucinomu


2012

3.26.2012

KOPI JAHE INSTAN, PAGI-PAGI

pagi-pagi sebuah tangan mengaduk sendirian
dalam gelas yang compang tak ada gagang
dari kuning ke cokelat, lalu tiga sendok gula
perlahan melesap dan memberi warna pekat,
pekat tua. pagi-pagi sebuah tangan beralih
ke keyboard: mengetik sendirian. membuka
sebuah situs berita dan tak ada gula di sana,
rasanya yang tadinya terang, menjadi kopi jahe
instan dingin yang digigilkan oleh merah demonstrasi
merah getar harga bbm serta politik yang camping
yang instan;
merah itu ialah kesah, ialah basah pada mata
yang mengaduk warna sendiri-sendiri, pagi-pagi


2012

SAJAK YANG LOLOS DALAM KSI AWARD 2012

Sajak ini termaktub dalam buku antologi puisi KSI Award 2012:

TUGU MUDA SERATUS RIBU TAHUN

3.23.2012

SUATU KETIKA DI TAMBAK, KITA MEMBENTANGKAN UDARA

langit ini, kawan, seperti memberi obat pingsan ketika dipandang
sedang jarak yang bersuar-suar di depan kita adalah langkah-langkah
yang terjebak di lekat-likat lumpur. kita, kawan, yang ingin selalu merasa
bujang, yang ingin selalu bahwa cinta tak melulu dibagikan untuk wanita,
kita ini, kita yang menyatakan manusia itu setara dengan ketinggian
langit sebagai batas udara, setara dengan kedalaman cahaya
yang menelusup bulat-bulat di liat lumpur tambak. langit ini, kawan,
pernah berkali-kali menjatuhkan tekad yang kita bebat di jaket-jaket
hitam yang berslogan "biroe atoe mati". maka, oleh separuh usaha
dan separuh kegagalan, kita berulang-ulang menempelkan
pecahan-pecahan masa depan dengan menghembuskan udara
melarikan arus tenang tambak sebentang-bentangnya


2012

3.20.2012

IMMACULATA

: salve regina


kusepuhkan segala yang berenang menuju sisi tergelap yang sedemikian memecah mataku
jadi percik-percik api: berbasah-basah dan tak terbagi. daripada mereka, perjanjian adalah
kemakbulan doa. daripada mereka, peristiwa menyatakan doanya masing-masing. sekian
kali aku menyesakkan cinta yang masuk ke ruang-ruang gelap, demikian berkali-kali pula
kutemukan nabi-nabi yang sedang sibuk menenungkan ayat-ayat di mata yang lain. tapi
ini engkau, yang sulit sekali untuk menyentuhnya laksana cahaya. cahaya yang
membikin gelap itu, tak sedikitpun memaksa untuk dilalui mata manusia


2012

3.06.2012

TURUN SEPANJANG GOMBEL LAMA

siapa menentukan kata-kata yang terjatuh dahulu: kau ataukah
aku? mataku ini sepanjang pemandangan yang kau sepuhkan
bersama kata-kata itu. ini bukan puisi, katamu, puisi tak segelap
ini, puisi tak sedebar ini.

lalu, siapa menentukan kata-kata yang terjatuh dahulu: aku ataukah
kau? tak ada kemungkinan-kemungkinan lain yang kita tebak selain ini,
keheningan yang selalu nampak sebagai kelebat pohon-pohon tua--
terjebak pada warna kuning lampu, di kanan, di kiri, di kata-kata...kita itulah
bayangan panjang yang sedang tak pandai menentukan


2012

3.04.2012

NOMINASI LOMBA CIPTA PUISI LEMBAGA BHINNEKA 2012

Berikut ini adalah dua puisi saya yang menjadi nominasi Lomba Cipta Puisi sekaligus dimuat dalam buku antologinya yang diadakan oleh Lembaga Bhinneka pada tahun 2012:

SAJAK UNTUK HAN : REQUIEM NEGERI BHINEKA

MEMORIABILIA ORANG PINGGIRAN




2012

SUARA MERDEKA, 4 MARET 2012

Suara Merdeka pada minggu itu memuat tiga puisi saya, antara lain:

MARBA
OREILLON
CANDIDE

Dan, keterangan mengenai saya:

A.Ganjar Sudibyo yang memiliki nama lain Ganz ini lahir di Semarang. Seorang mahasiswa psikologi Undip yang intens berpuisi, menulis esai, mengikuti lomba, antologi dan forum diskusi sastra. Saat ini sedang bergiat menjadi editor di situs sastra fordisastra.com, ikut mengelola komunitas sastra LACIKATA Semarang dan komunitas MEMETICS. Blog pribadinya: ganzpecandukata.blogspot.com



2012