kutemukan kamu yang sedang minum jus alpukat
siang itu, di antara pohon-pohon mangga dan kelapa;
tapi aku sedang tak mengerti, kenapa kamu
begitu jauh dari istiadat pandanganku.
sepulang dari pulau seberang, wajahku
yang kian tirus, terus menerus ingin mengejamu;
peristiwa-peristiwa sengkarut itu telah menunjukkan
padaku segala rindu tak dapat ditipu siapapun. maka
setelah menemukanmu di perhentian kini, kuhembus
sisa cemas perjalanan--hablur ke udara
dan betapa cemas itu tak dapat kulepaskan
dari bayang-bayang yang setiap waktu bisa saja
menculik...