untuk nwu gabriel genesis
di sepanjang rel itu, engkau menyusur tanah-tanah kelana yang tak ingin
renta. lalu mati keluar belatung-belatung. hanya separuh dari tahun-tahuncawan darah telah menjadi taring bagi anjing-anjing tanah kelana bagi kesakitan
yang tak pernah kembali dari stasiun ke stasiun selanjutnya. sebab itu
nyali yang rusak segera kau perbaikki sebelum gonggongan anjing-anjing
membusukkkan lelangkah erang angin, sebelum awan-awan mendung
berjatuhan ke dinding ruang penunggu. menghujan nyanyi-nyanyi bisu.
ratapan yang tisu. rakaat yang batu.
malam-malam gerhana, merapal. malam-malam gerhana yang binal.
melarikan anjing-anjing hitam dari arah pagi. mendekam di jantungmu.
detak yang kini perlahan menulis skenario adalah seperti puisi
yang perlahan menciptakan tubuh penyair dan liur-liur menyalakkan
pembuangan dari masa paling jauh. malam-malam gerhana adalah
malam-malam anjing hitam sebelum pembantaian tiba bertanda linang
mata, kenang seribu bahasa.
setiap pagi takdir penghitungan. matahari yang tersusun rapi seperti
perasaan. mengepal di kedatangan lain. peribahasa yang tak pernah
busuk dan sarat liur. segala tak selamanya sama tak melulu selalu
tumpah. maka di penghitungan kini, tulislah pelukan-pelukan
ibu sebelum engkau mengucap kepada setiap kepergian
saat anjing-anjing hitam bukanlah keharusan untuk dibunuh
diam-diam dari dalam jantungmu.
kelak
ada yang berubah tentang puisimu. setelah lama ia berkubur
berlumur liur. pecah. pada rerintik baru yang menangisi jantungmu
mengailli anjing-anjing dan mengisinya dengan sarang kepompong.
sungguh, sepanjang luka tak musti engkau sebut pesakitan kota
tempat anjing mati engkau buru. mengaing lari berlarian. sepanjang
luka dinamakan sepanjang rel yang dipenuhi kekupu setelah engkau
mengenal siapa jantungmu.
2010