sejauh aku mengikrarkan bahwasanya senja, takkan lari
lebih dari sehari ketika aku mendekapi angin yang lekas
bersetubuh dengan kota kota pesisir. sejauh itu, aku menanam
pepohon kelapa di kepala supaya bersiuran menghadap ombak:
gelombang gelombang masa kanakku yang bahagia membangun
rumah rumah pasir…..beserta ibu dan bapak, tepian ingatan.
karena masa silam menempuh jaraknya sendiri, menyuburkan
masing masing kepala tanpa merusak masa depan. dan sekarang
aku belajar menemukan nasihat yang sedang menjadi pria tua
entah ke mana ia ada. sebab aku pernah dipeluknya mesra,
membisikkan kata tentang angin seribu senja. pasir tanpa
penghabisan pesisir kedatangan esok demi esok;
“bilamana kau datang sebagai masa yang kini
janganlah sekali kali mendidik dirimu
sebagai masa silam yang tumpah- -penuh jarak pesakitan”
2011
*pepatah latin: perintah utama adalah jangan menyakiti