PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

2.19.2011

SEPATU RAK SEPATU

sore sore, saya membersihkan rak sepatu. rak sepatu ini tergolong kekarsudah sejak tahun delapan sembilan masih saja berwarna cokelat muda.masih tahan menampung dua puluh satu pasang sepatu. pun, tidak adarerayap yang mau berkoloni membangun sarang. saat bersih bersih, sayamenemukan sepatu milik ibu saya yang penuh debu. entah, kapan terakhiribu memakai sepatu di tahun kemarin. tapi sepatu ini seperti tak berhentimemohon supaya ada yang mengelapnya. saya mengabulkan permintaannya.sepatu ibu ternyata warnanya sama dengan rak sepatu. ah, tapi untukapa...

KEPRIBADIAN SEORANG SAJAK BERNAMA GANZ

di sajak yang tak ingin bohong, saya sungguh merasa jadi seorang ganz;penyair muda yang sedang berbangga belajar ilmu psikologi. ho ho ho.tentu, saya terbaca terlalu narsis sebab ini langkah saya supaya eksis. ya ya,bolehlah jika anda berpikiran saya ini ganz si penulis yang kerap mencetuskansajak sajak, esai esai, dan sejumlah pemikiran absurd di facebook. namun,bagi anda yang terlahir sebagai kata, saya berharap anda masuk di ruang saya.bukan untuk menjadi ganz. tetapi untuk menjadi anda. karena anda tetap anda,saya tetap saya, ganz tetap ganz....

KURSI TUA YANG TERBAKAR

jendela itu sekarat, mungkin sebentar lagi meninggal di tubuhnya keluar asap asap. seketika seorang penyair dudukmeramalkan usianya sendiri sepeninggal puisi tak lagimenjadi sebuah taman bermain yang luas bagi masakanak kanaknya, melainkan keranda bagi dirinyasetelah kursi tua menyematkan apilebih panas dari bara merapi tahun silam. jendela itu penyair. kursi tua itu puisi.dan seseorang itu adalah jasad merekayang tak ingin kubur dari masa. 2...