Kemudian,
di antara sahut syeba, tanah ada dalam
jejakjejak, langkahlangkah arah buana
angin kecil mengikuti, aluralur
lekuk gaun merah:
“datanglah padaku, tengoklah
akulah suaramu
suara sabana di ujungujung semak
memanggil, memanggil”
panggilan pertama:
boneka itu kau pegang erat, tak sampai
bekas duka di kepalamu terbenam
puisipuisi sendiri
panggilan kedua:
boneka itu lama kau sebut Sepi, jauh
ingin kau buang
supaya tak ada lagi kalender
dengan Sepi di sampingnya
panggilan ketiga:
boneka itu bilang, janganlah
genggam sepi di telapak tangamu
panggilan keempat:
boneka itu tahu, bilamana
kau tak perlu mainan sepi lagi, kau
sudah dewasa
sudah memakai jatidirimu itu
panggilan kelima:
boneka, boneka, boneka
sepi, sepi, sepi
jadilah sepasang lukisan
tanpa siapa
tanpa tanya
2009