beginilah kitaku; angin-angin musim yang memburu
segala arah, jalan-jalan berlubang yang membelakangi
langkah-langkah menuju pertemuan selanjutnya
memang terkadang menjadi kabar persilangan
dan perasingan yang begitu hibuk dalam pertaruhan:
mana yang lebih dahulu menciptakan tanda
mana yang kemudian menciptakan ada,
atau malah keduanya sama-sama berebut
menyentuh degup waktu yang disangka kembar
beginilah kitaku, tak ada yang aneh dengan panggilan
ini bukan? sebagian orang barangkali menyebut perumpamaan
ini janggal, tapi sekian orang telah...