bagaimana mungkin aku lupa mengemasnya; rindu itu.
malam dihantui nada-nada panggilan telepon genggam
yang akupun tak dapat menjangkaunya, konser-konser
musik merapat mengepung selaput cahaya rembulan
yang melindungi anak-anak dari kegelapan elektronik,
sinyal yang tak mungkin lagi menghubungimu dari
luar angkasa. aku ingin jatuh, rasanya
kecamuk pikiranku ingin menjelma binatang purba
yang sekarang cuma bisa dibayangkan dalam fosil;
dalam kamu, sesungguhnya aku ingin bertransaksi
rindu ini datangnya kapan dari mana, sebab tak kutemu
banyak perasaan yang sisi-sisinya bercacat
cahaya kuning menuntunku
ke sebuah tempat sebelum alam bawah sadar
terkunci rapat;
dunia luar semakin kecil dan begitu berbeda, sedang aku
penyandang katarak jarak yang hampir buta
2015
1.31.2015
CAHAYA KUNING
08.25
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini