
matahari segera meninggi, tapi mimpi
masih ranggas di kedipan pertama
seorang lelaki yang baru saja diberi hujan
kecil oleh mahapetaka di dadanya;
maka ia hendak mencuci gegar rekaman
dalam kepalanya yang terciprat musim.
musim yang buruk,
matahari segera meninggi, udara dalam limpahan
napasnya membentuk kembali memori yang ia
pun tak ingin menamai. jendela masih mengirim
angin yang sama, setelah kabut yang teramat tipis
menjadi tanda: ada...