Berikut merupakan puisi-puisi saya yang bernasib jatuh dipublikasikan di Koran "Suara NTB" pada Hari Sabtu, 1 Oktober 2015:
OBITUARI DARING
kepada....
seperti fesbuk menyatakan teman pada
yang bernama kenangan, notifikasi bilang
ia telah menjengukmu dari mode-mode
tak tampak, menawarkan identitas diri
pertemanan hingga kerumitan.
lalu lintas bak kota tak pernah tidur,
padat melalulalangkan kabar
sebab saban hari adalah pengingat
ini kawan berulang tahun; tapi di beranda
ia mulai alpa pada yang bertanya
dengan kaca yang selalu sama
apa yang kamu pikirkan?
terbaca pesanmu penuh ngungun,
bagaimana cara selfie paling catchy
bagaimana membagikan perasaan
kepada publik bahwa pikiran-pikiran kini
berhastag hanya untuk kamu
ia yang sempat memilih musim berkicau
pada 140 kata jauh sebelum kamu
menyatakan bahwasanya cinta itu
diciptakan oleh foto profil
dan unggahan foto album
yang lupa kamu kunci
2016
SEMESTA KATA
memikir-menimbang-memutuskan
selampau setengah abad lebih
chairil nyolong buku-buku
perpustakaan dan bahasa
mengemasi hamzah dan jassin
menengadahi langit batavia
menyemat auden dan conrad
menyalin gurun dan tanah eropa
membawanya pada Kata
memikir-menimbang-memutuskan
membaca manuskrip-manuskrip
sayembara karya sastra:
juri kencing berdiri
peserta kencing berlari
buku buruk dari resensi yang buruk
di barisan redaksi yang marut
memikir-menimbang-memutuskan
mengoyak-koyak dada album bahasa
halaman-halaman pekat cokelat
daftar isi para penyair:
Kata-kata sederas sungai
segigil sunyi segigil
udara seperih udara jatuh
kenangan sehabis hujan;
kamus di kepala-Mu kini
mencipta Kata
seperti bocah pembawa
bunga-bunga plastik
dan pistol air
2016
MERAPAL MANTAN
alegori atau alusi
atau metonimia atau
sinestesia atau litotes
atau personifikasi atau
eufimisme atau oksimoron
atau totem pro parte atau
pars pro toto atau sarkasme
atau sinisme atau
pleonasme atau pararima
atau satire atau
hiperbola atau ironi
atau paradoks atau
ironi atau hiperbola
atau satire atau
pleonasme atau pararima
atau sinisme atau
pars pro toto atau sarkasme
atau totem pro parte atau
eufimisme atau oksimoron
atau personifikasi atau
sinestesia atau litotes
atau metonimia atau
alegori atau alusi
atau
aku yang melupakanmu
jauh-jauh cintaku,
mengulur panjang spektrum
gelap-terang
repetisi melankoli
hilang-mendapat
2016
MENCARI KIVIUNG
semakin mengayuh semakin deras ia:
di dalam rumahmu di tengah jalan gerimis
di pinggir jalan hujan di pantai-pantai selatan
di pulau-pulau kosong di belantara
di badai-badai di cahaya-cahaya di remang-redup,
di kutub-kutub
sekencang-kencangnya ia
di waktu yang tak pernah sekalipun berbalik arah
ia tancapkan kesedihan dari licin kulit anjing laut
berenang-merangkak-lari-mencapai
hingga pada akhirnya ia kenakan harpun
menyeret masa lalu sebesar ikan paus
mencari kiviung masa kini
bumi jadi lambat berputar, sebab
manusia hanya bisa menangkap ikan teri
2016
OBITUARI DARING
kepada....
seperti fesbuk menyatakan teman pada
yang bernama kenangan, notifikasi bilang
ia telah menjengukmu dari mode-mode
tak tampak, menawarkan identitas diri
pertemanan hingga kerumitan.
lalu lintas bak kota tak pernah tidur,
padat melalulalangkan kabar
sebab saban hari adalah pengingat
ini kawan berulang tahun; tapi di beranda
ia mulai alpa pada yang bertanya
dengan kaca yang selalu sama
apa yang kamu pikirkan?
terbaca pesanmu penuh ngungun,
bagaimana cara selfie paling catchy
bagaimana membagikan perasaan
kepada publik bahwa pikiran-pikiran kini
berhastag hanya untuk kamu
ia yang sempat memilih musim berkicau
pada 140 kata jauh sebelum kamu
menyatakan bahwasanya cinta itu
diciptakan oleh foto profil
dan unggahan foto album
yang lupa kamu kunci
2016
SEMESTA KATA
memikir-menimbang-memutuskan
selampau setengah abad lebih
chairil nyolong buku-buku
perpustakaan dan bahasa
mengemasi hamzah dan jassin
menengadahi langit batavia
menyemat auden dan conrad
menyalin gurun dan tanah eropa
membawanya pada Kata
memikir-menimbang-memutuskan
membaca manuskrip-manuskrip
sayembara karya sastra:
juri kencing berdiri
peserta kencing berlari
buku buruk dari resensi yang buruk
di barisan redaksi yang marut
memikir-menimbang-memutuskan
mengoyak-koyak dada album bahasa
halaman-halaman pekat cokelat
daftar isi para penyair:
Kata-kata sederas sungai
segigil sunyi segigil
udara seperih udara jatuh
kenangan sehabis hujan;
kamus di kepala-Mu kini
mencipta Kata
seperti bocah pembawa
bunga-bunga plastik
dan pistol air
2016
MERAPAL MANTAN
alegori atau alusi
atau metonimia atau
sinestesia atau litotes
atau personifikasi atau
eufimisme atau oksimoron
atau totem pro parte atau
pars pro toto atau sarkasme
atau sinisme atau
pleonasme atau pararima
atau satire atau
hiperbola atau ironi
atau paradoks atau
ironi atau hiperbola
atau satire atau
pleonasme atau pararima
atau sinisme atau
pars pro toto atau sarkasme
atau totem pro parte atau
eufimisme atau oksimoron
atau personifikasi atau
sinestesia atau litotes
atau metonimia atau
alegori atau alusi
atau
aku yang melupakanmu
jauh-jauh cintaku,
mengulur panjang spektrum
gelap-terang
repetisi melankoli
hilang-mendapat
2016
MENCARI KIVIUNG
semakin mengayuh semakin deras ia:
di dalam rumahmu di tengah jalan gerimis
di pinggir jalan hujan di pantai-pantai selatan
di pulau-pulau kosong di belantara
di badai-badai di cahaya-cahaya di remang-redup,
di kutub-kutub
sekencang-kencangnya ia
di waktu yang tak pernah sekalipun berbalik arah
ia tancapkan kesedihan dari licin kulit anjing laut
berenang-merangkak-lari-mencapai
hingga pada akhirnya ia kenakan harpun
menyeret masa lalu sebesar ikan paus
mencari kiviung masa kini
bumi jadi lambat berputar, sebab
manusia hanya bisa menangkap ikan teri
2016