tersebab memoar Hellen Kellerke pulau mana lagi, engkau tambatkan waktu-hatimu. hari-hari sudah begitu hurufdi jemarimu yang lapang. orang-orang kini menyimpan perasaan-perasaan bersamapepatah hidup di balik tebal huruf-hurufmu. - mereka berseteru menyingkap kejujuranmu, mengungkapnya dengan pertanda bahwasanya ada sesuatu yang lupaterbaca - ke bahasa mana lagi, engkau sederhanakan kebutaan dan ketulian. sebab, buta dan tuli bukan lagi seperti sebuah novel atau puisi yang engkau renungkan berulang. bukanseperti sebuah autobiografi atau catatan-catatan...