~ BILA kelak aku menjadi mayat
aku tak mau tersimpan di kota siapapun
sebab tak akan ada yang merasa kehilangan;
maka buanglah aku jauh jauh bersama tanah ombak
yang sudi mengubur siapa saja supaya tak ada nama
di nisanku
~ LAUT tempat akhir aku mengenal bahwa tak akan ada
ombak lagi di seberang jendela kamarmu yang nyala
oleh mercusuar mercusuar tua tanpa penjaga; katamu
“ kapal kapal sudah tak ingin merindukan dermaga,
kapal kapal hanya butuh nahkoda menuju kota-usia yang tenggelam”
~ TIADA sapa untuk setiap dengkuran ruang ruang gigil
ketika barat daya yang sunyi telah pergi ke tenggara; sebab
aku bersedia datang kembali bukan sebagai ramalan kematian
tetapi perancang arah matahari yang siaga
menatang pengganti bangkai bayi rembulan
supaya tak lupa arah nantinya ke mana aku harus
membangunkan kegigilanku sendiri
2010