tulislah tulis kenapa kata kata tak habis dimakna kepadaku sebagai pintu mengetuk seraya sekadar mengantar kepergian yang sama, bersambut sisa rambutmu usai setiap malam kupotong di depan kertas dengan segala cinta yang retas mengetukmu adalah penyambutan diri seperti seseorang menuliskan nama kepada kata yang memberinya salam peninggalan selamat salam, kuberikan untukmu pintuku tersayang; sebagai tanda mata-kata aku mencatat setiap potongan penghadiahanmu di setiap aku kembali melihat seorang baru bernama judul. 2010
12.01.2010
PUISI SEORANG JUDUL
16.09
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini