tulislah tulis kenapa
kata kata tak habis dimakna
kepadaku sebagai pintu
mengetuk seraya sekadar mengantar
kepergian yang sama, bersambut sisa rambutmu
usai setiap malam kupotong di depan kertas
dengan segala cinta yang retas
mengetukmu adalah penyambutan diri
seperti seseorang menuliskan
nama kepada kata yang memberinya
salam peninggalan
selamat salam, kuberikan untukmu
pintuku tersayang;
sebagai tanda mata-kata
aku mencatat setiap potongan penghadiahanmu
di setiap aku kembali melihat seorang baru
bernama judul.
2010
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini