tersebutlah kata-kata yang bersitumbuh
dari halaman ke halaman. kamu mengeja seluruhnya;
kepada sebuah kesempatan, kamu sempat-sempatkan
untuk mengembalikan seluruh halaman itu, meski kata-kata
terasa bersandar akan sesuatu dan tetap pada posisinya;
“penyair-penyair...mana, mana....atau mereka tiada nama,
aduhai-aduhai...nama, nama”
sesudah kamu bilang begitu, aku seperti kehilangan
sebuah kolom dan alamat-alamat email mereka
hari-hari menjadi minggu yang justru,
justru kamu membikin aku ragu-ragu memandang
semua masyarakat koran beserta harga-harganya:
inikah penyair-penyair tanpa puisi itu?
2013
1.01.2013
MINGGU KORAN-KORAN PUISI
10.21
2 comments
Selalu suka dg puisi yg keluar dari kebiasaan penyair pd umumnya...Apalagi media2 skrng hnya memunculkan karya2 yg berpuitika standar,kurang ruang bg para penakluk puitika. Bg saya ini menambah referensi tersendiri, Turut berduka atas sulitnya msk ke koran2 minggu....haha... silahkan kunjungi blog saya jg mas Ganz dan mohon bimbingannya... http://irhamkusuma.blogspot.com/
BalasHapusterima kasih @irham kusuma. maafkan saya, baru membaca notifikasi ini. oke. bolehlah kita saling berkunjung
Hapus