yang datang atas nama luput bunyi doa panjang,
panjang sepanjang deras arus kali ini
antara geliat hunian triplek dan kayu
kerlip lelampu yang sama seksinya
dengan lelagu dangdut koplo
berjogetlah tuan!
bersama busung dada palsuku:
--terpujilah bahasa manusia yang dibungsukan
kemuliaan kepada kecemasan,
ia begitu sabar memerankan malaikat kecil
di malam sewaktu gambar bulan datang
mengambang sebagai jelangkung dengan luka jantung
pada lolong muka muka mata yang tak pernah menamakan
diri manusia
--salam ya suara suara telanjang
seperti permulaan saban orang orang pinggir
menuang airmata oplosan ke gelas bir
menenggaknya cepat sambil menahan getir
syahdu ini manja dan begitu harafiah
untuk diperdengarkan, diperdentumkan
ke gendang gendang telinga hampa udara;
o, siapa ia berkelamin hendaklah ia berjaga
di tempat yang tepat di petak umpat--
lalu sedapat dapatnya membaca-tafsirkan:
kepulangan lain tanpa bunyi, setelah tuannya
mengeramati celana dengan doa
sebelum berbuka.
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini