11.24.2011

KERIKIL YANG ASING

jalan raya pudak payung menuju sukun:
sepanjang jalan itu seperti mempertautkan antara yang kelak dan barangkali,

yang kelak:
seketika tujuan adalah muka yang perlu kita kembalikan
kepada nafas pengharapan pada kegelapan, baik
di atas langit, baik di dalam tanah

yang barangkali:
seketika perjalanan adalah uji coba perjalanan selanjutnya
tanpa begitu ambien dengan keramaian pun kelengangan
kedatangan-kepulangan, kecemasan-kebahagiaan

lalu kita mesti fasih meletakkan segalanya pada sebelah dada yang tepat
supaya tak menemu sesal: kita di dalamnya--sesat di antara
kerikil yang asing



2011

0 pembaca kata berbicara:

Posting Komentar

silakan rawat benih ini