tersebab mi siur manakah yang lembam di matamu, mi? angin itu memilih diam untuk kakimu yang kau sembunyikan di balik jilbab; tapi, jilbab itukah yang sebenarnya mengajak mencelakaiku di ingatan masa depan? duh, mi mata ini meratap seraya takut akan besok yang jadi lebih dingin tanpa puisi tanpa jaket, syal atau selimut mata ini berpenyakit dari angin salah arah angin yang tak pulang-pulang oleh setangis rindu kepada jarak yang seperti merasa sendiri dan mengoyak-oyak rambutmu, dadaku sebab itu, di matamu aku merawat mataku supaya angin tak berjejal masuk dari arah dan lupa yang lalu datang menjagal siur yang ingin membusukkan niat di pengaduhanmu kepadaku 2010
10.14.2010
TAK ADA YANG PULANG DARI ANGIN MATA LALU
10.54
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini