PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

5.23.2011

SINOM JALAN KECEMASAN

jalan ini upacarakematian yang menantisebarisan manusialari memilih sembunyipada halusinasihingga waktu tak bergurumenuju bilamanasedemikian sendiriberangkat sedari kanak kanak asa jalan ini perantaraorang timpang yang kemarinmelalu lubang usiabertanamkan kaki kinimuka kehendak pasiberderak lari ke huludi jam jam kepulangankepastian mungkin tasbihdi doa di simpangan malapetaka 2...

5.15.2011

WAKTU YANG MENAMAI KAKI KAKINYA KELEDAI

: kesepian kuletakkan keamisan puisidi sunyi empat kakimusebab sampai saat initak ada bau penunggangpun bau penumpang--ketahuilah, aku takselalai waktu : kerinduan jika aku menemukanmudalam gerbang perjalanan tanpaderit--kau kusebut sebagai waktujika seseorang yang menanakerang keledai lebih cepatmenemukanmumaka dengan segenap sebutaku diri dengan kaki kaki tunggu : ketakutan seperti tak menemukan ujungdan kegetiran mataharisebelum melupakan pagi.bulu kudukku masih sajamenginginkan kau, waktuyang lebih hitam dari gelap : kelepasan marilah bebaslepas...

LANGIT TETAP LANGIT YANG MERATAP MUKA DENGAN TANAH

untuk re bilamana ada sebuah tempat yang lebih dongengkau berjanji untuk tak menceritakannya kepada siapapun;kau lihat, di sini selalu saja pintu menyatakan deritannya maka keluarlah re. keluarlah kita sama sama tahubadan ini akan jatuh dan selamanya tinggaldi kehidupan yang serba biasa--meninggikan kabut dingindari remasan isak tangan langit mengetahuinya,lalu kau simpan di renyuh ratap matamusedang dadaku sesak untuk mengeluarkan langitlebih banyak lagi 2...

BAKARAN

memahamimu adalah sepersekian waktu kedipan ini kembalimerasakan mata yang terbuang dari lubangnya--lubang api malam ini, perhentian nero sebelum menyesal meratapi kotanyalalu kau sebuah catatan yang sedang ditipu kehangusanantara belulang nasrani 2...

IA INI KOTA ILALANG

ini kota ilalang. jalan rumah tanahcapung, kekupu, lebah madulalu lalang menuju langit perdu ia tuliskan berpenggal penggal jarum jam di telapak tangannyasetelah guratan bergariskan tanda silang dan ia mulai tak mengertihidup yang terramal ini mau dikemanakan. ia memanjangkan kakimelenturkan tangan, membilangkan matanya yang mulai hilang.kata orang jalan, tinggalkan satu mata untuk dirimu. satu lagiuntuk yang kau temui. --telapak tangannya basah kuyup,hujan riuh sekali di luar sana. ia berpulang di suatu kerinduantempat paling ramai sekaligus sepi....