kita dan sebuah perpustakaan kecil, rak-rak di kepala-- di luar, laksana burung-burung keluar dari sarangbahasa-bahasa bernas mencari pintu langit kota;mazhab kini tak dimungkiri memaksa kita bergerak lekashanya bayang bayangan masa lalu tertinggal jelmabuku-buku ganjil beserta halaman-halaman yang lepaskita ingat yang mengantar kenangan itu: angin:muson timur mengirim kabar kemarau tak akansampai jauh, musim sekalipun tak akan mampumembikin robek kertas-kertas letak pandangan kitapernah rimis, miris bertemu dengan hal-halyang tak bisa kita sangkaltepat...