Berikut puisi saya yang menjadi pilihan juri yang diumumkan pada hari di mana saya menyambut umur baru. Terima kasih Semesta.
PENDIDIKAN KEBAHAGIAAN
: mbak r.
ia membaca sepenggal bagian buku motivasi
yang berbunyi, kita tak harus membahagiakan
setiap orang yang kita jumpa;
ohyeah...semangat para hadirin!
seorang motivator berdiri berjalan
di panggung bersama seorang mc,
audience membalas salam dengan wajah bungah
ia menyimpan wajah-wajah yang memancar
dari tubuh televisi itu. seorang motivator
yang tak henti-hentinya berkelakar,
legawa pada yang dialami, sebab
hidup adalah kita, hidup adalah kita
spirit for life, guys!
ia merenung-renungkan segala yang nyala
segala yang padam; kenangan membentuk
yang nyata jadi jauh semata, namun dengan
kuasa eksistensi manusia segalanya bermakna
bahkan kemiskinan dalam arti harfiah
itu sendiri; tentu ini bukan ajaran socrates
tentang refleksi yang dijunjung tinggi
ia bersyukur sebab semesta yang agung
telah memperkenalkan para pemilik modal
beserta penggerak mesin demi tumbuhnya
produktivitas dan adilnya diskriminalitas
ia bersyukur bisa naik kelas dari tidak tahu
apa itu rela berkorban apa itu rela berkurban
menjadi semakin rela terhadap apa saja
yang hilang dari kegelisahan manusia
metropolitan yang tumbuh dangkal
dari rapal cahaya-cahaya digital
ohyeah...semangat para hadirin! yakinlah,
hidup tak segampang minum aspirin!
2016
Sumber: http://riaurealita.com/mobile/detailberita/4049/pengumuman-pemenang-lomba-cipta-puisi-hut-pertama-riaurealitacom
PENDIDIKAN KEBAHAGIAAN
: mbak r.
ia membaca sepenggal bagian buku motivasi
yang berbunyi, kita tak harus membahagiakan
setiap orang yang kita jumpa;
ohyeah...semangat para hadirin!
seorang motivator berdiri berjalan
di panggung bersama seorang mc,
audience membalas salam dengan wajah bungah
ia menyimpan wajah-wajah yang memancar
dari tubuh televisi itu. seorang motivator
yang tak henti-hentinya berkelakar,
legawa pada yang dialami, sebab
hidup adalah kita, hidup adalah kita
spirit for life, guys!
ia merenung-renungkan segala yang nyala
segala yang padam; kenangan membentuk
yang nyata jadi jauh semata, namun dengan
kuasa eksistensi manusia segalanya bermakna
bahkan kemiskinan dalam arti harfiah
itu sendiri; tentu ini bukan ajaran socrates
tentang refleksi yang dijunjung tinggi
ia bersyukur sebab semesta yang agung
telah memperkenalkan para pemilik modal
beserta penggerak mesin demi tumbuhnya
produktivitas dan adilnya diskriminalitas
ia bersyukur bisa naik kelas dari tidak tahu
apa itu rela berkorban apa itu rela berkurban
menjadi semakin rela terhadap apa saja
yang hilang dari kegelisahan manusia
metropolitan yang tumbuh dangkal
dari rapal cahaya-cahaya digital
ohyeah...semangat para hadirin! yakinlah,
hidup tak segampang minum aspirin!
2016
Sumber: http://riaurealita.com/mobile/detailberita/4049/pengumuman-pemenang-lomba-cipta-puisi-hut-pertama-riaurealitacom