PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

8.31.2010

PUISI-PUISI SAYA DI HARIAN SEMARANG, SABTU 28 AGUSTUS 2010

KEPADA INDONESIA, TERSEBAB INDONESIAbisa dibaca di alamat;http://ganzpecandukata.blogspot.com/2010/08/kepada-indonesia-tersebab-indonesia.htmlBILA LAUT TIADAbisa dibaca di alamat;http://ganzpecandukata.blogspot.com/2010/06/bila-laut-tiada.h...

8.27.2010

M.A.R.

tertanda kekasih“konon, gelombang yang terkirim jauhdi ponsel rindumu adalah ucapan melebihikata-kata sebentuk hati merah kental dalam dadaku”---mi,ke arah suaramulah kutelungkupkan jarakyang sebenarnya ingin kupunahkan denganmatapisauku. namun jarak bukanlah kelangkaan.ia seringkali muncul seperti pesan-pesan singkattentang hujan atau terik;: mengingat hujan, terkadang aku ingin bunuh diri di pikiranmumenggentayangi jarak yang beriakberdampingan dengan bunyi gertak langit: mengingat terik, terkadangaku ingin abadi di perasaanmumemakaikan tubuhku...

8.23.2010

PEREMPUAN BERSKETSA PEMBAWA PAYUNG

angin telah membawa ibuperempuanku,memanggil-manggil dari kejauhansuara yang takkan pernahsembunyi dari tulang rusuk adamaku melihatmu sedang menanggalkan masa lalumu, pergi bersama payungmenuju ke tanah-hujan dari hulu matamu paling sunyi oleh angin dan air.aku berkata di tanah pelupaanmu,“suatu ketika payung itu hanya ilusi.”2010Ilustrasi: art quotes and paint...

BALON-BALON YANG BERLEPASAN DARI TUBUH PEREMPUANMU

sewaktu pagi tubuhku serasa dikunyah akar-akar rerumputanlalu terdengar sesak balon-balon yang semalam kautiupkandekat dadakuaku yang diam-diam meminjam tubuhmu begitu lelah bagaimana meredamsuara-suara kematianmu. ah...mungkin kau tak ingat berapa pagi kau meronta-ronta: “oh balon-balon yang malang, meletuslah ke atas sana sampai bangkit kelahiranku!perempuanku telah melayang-layangmenuju peristirahatan hawa.”2010Ilustrasi: “run free” by larafa...

8.22.2010

JULI

bunga jambu di teras rumahku masih terlalu mudauntuk mekar dalam tubuhmuyang kekar2...

HISTERIA MAAF DI AGUSTUS-SEPTEMBER

sajadahlah yang mengirim doa-doa kami menjadi api, membakar dosa-dosa penyebabkami melupa dan dilupakan bencana!luka membawa pergi duka, sekian lamakebahagiaan kami berpuasa membilangdi kegenapan tiga puluh hari dengan segenapindera kami menangkap adzanMu menyemadikan kidung barzanjidari ayat-ayat jemariMukakek kami yang sudah tiga puluh tahun menuntaskan ramadhanmemberi tanda supaya pada waktunyakami bersuara sopan dan tulusma--af...Semarang, 2010...

8.20.2010

DUA BAIT BAGI BAIT DI ATAS GUNUNG TEPEYAC

tertanda Bunda Guadalupe *kami persembahkan bebunga di kalung doa kami yang kami pujakankepada salam namamu, Bunda. dengan segenap pengasihan danpengampunan ke atas dua belas bintang di mahkotamulah, kami menerimaharapan sebagai sebuah jawaban atas pertanyaan di setiap kami menjalaniziarah menuju gua-gua dan tempat-tempat suci. sebab, ketiadaan kamiyang akan datang telah menjadi kekhawatiran dan kegetiran kami dibulatan-bulatan kecil bertanda salib itu. sejatinya kami lelahmengampuni airmata kami sendiri; tapi di bait yang kami dirikanbersama...

8.19.2010

ESPANOLA EST.1945, LC-310RD

tertanda spur – winter version`05 jari-jari semacam mantrakunci-kunci berkejaranmenyelesaikan syair-syair diamdi kepalamu di fret kesekian triangel mengetuk-dentingmenari-nari ke atas lima senarmenerjemahkan musik yang butadengan segenap bunyian maha nadadan rerintihan gaung lubangmenyerupa bisu mulutmu tampillah! lekuk-lekuk biramamembawakan lelagu penghiburanuntuk mengaca dan berkacabagi mereka yang bermataair suara,ke mana engkau bersibak selaindi dadamu? karat tak kan menyudahibagian rima paling dukasebab di kesedihan yang laluadalah pertunjukkan...

PENCITRAAN MATA TENTANG PSIKOLOGI KLINIS SUATU SIANG DI RUANG 101

tertanda nur ahmadpencitraan mata, satu:di kelas, semula kita hanya menuju pepatahyang pernah menasihati loncatan-loncatan tanyadari tumpukkan tulisan kacau mengenai intervensi;primum non nocere*adakah kita menjadi pengrajin tinta yang menuliskantak ada kata reviu pada setiap perjumpaansetiap pengajaran bahwasanya kedewasaan adalahpilihanpencitraan mata, dua:mau dikemanakan terapi freud yang katamumengisyaratkan manusia akan penyakit alam bawah sadarkataku di jalan kepala; kita telah mengamatiharimau tanpa taring sedang menyendiri memangsa mimpipencitraan...

8.17.2010

KEPADA INDONESIA, TERSEBAB INDONESIA

 - 1 -kakek kami pernah bercerita tentang tanah purba kami. tentang bagaimana suku-sukumencipta dan dicipta adat-adat di setiap tempat di setiap zaman. menumbuk matapencaharian, mengail bahasa, memanen doa. tentang bagaimana atap-atap rumahmenyaksikan kemarau dan penghujan bergantian melumuti mereka. tentang hutan yang masih benar-benar hijau dan tak ada flora-fauna tercekik punah. tentang sungai dan laut yang merawat-jaga air supaya tak ada tumpah di tanah atau pulau. demikian,kakek kami mengimani bahwasanya sejarah negeri kami bukan sekedar...

8.16.2010

SAJAK DI JALAN BRAILLE : MENUJU MATA DAN TELINGAMU -2-

tersebab memoar Hellen Kellerke pulau mana lagi, engkau tambatkan waktu-hatimu. hari-hari sudah begitu hurufdi jemarimu yang lapang. orang-orang kini menyimpan perasaan-perasaan bersamapepatah hidup di balik tebal huruf-hurufmu. - mereka berseteru menyingkap kejujuranmu, mengungkapnya dengan pertanda bahwasanya ada sesuatu yang lupaterbaca - ke bahasa mana lagi, engkau sederhanakan kebutaan dan ketulian. sebab, buta dan tuli bukan lagi seperti sebuah novel atau puisi yang engkau renungkan berulang. bukanseperti sebuah autobiografi atau catatan-catatan...

SAJAK DI JALAN BRAILLE : MENUJU MATA DAN TELINGAMU -1-

tersebab memoar Hellen Keller bunga-bunga lili liar menaruh sejumlah bentuk perasaan yang tumpahketika engkau bermain dengan bahasa-bahasa eja pada jemarike pemahaman bibirmu lalu di antara semi pohon mimosa ada pikiran-pikiran tak terucap, jatuh bersama dengan bunga-bunga keringnya dekat pagar rumahmu dan hidung cabang-cabang basah mencium patahanaksara mimpi-mimpimu melalui tebal kambium waktu;kukira engkau benar bagaimana mengarahkan jendela-usiamenafsirkannya dengan cara hati-jemarimu, lantas mengatakankepada arakan anginlembah yang mengubah...

WO ES WAR, SOLL ICH WERDEN*

~1/kami adalah kelahiran hasrat-hasrat kami sendirisejatinya kami bukan waktu bukan batu yang menetapmembentuk kepala-kepala. sebab kepala-kepala kamimasih menyangkarkan kanak-kanak kami di masaketika kami baru saja menyadari oedipus komplekstelah mencatat bagaimana seharusnya kami menganggapayah dan ibu kami menjadikan kami seolah sepertipenyakit~2/kami tak ingin seperti kaum feminis, bengisterhadap keraguan mereka sendiri terhadapketaksadaran ambigu yang lesap yang menggunungbeku melampaui suhu pada derajat titik nol. kami pun raguapakah mereka...

AJARILAH KAMI MENANGIS TANPA TERSEDU DAN BERAIRMATA, AJARILAH KAMI BAHAGIA

sebab kami tak bisa berpangku-tanganhanya dengan bangkai doayang setiap malam dan pagikami pecah-susunkanke atas kepala timpang kami2...

8.06.2010

TINTA AKAN TETAP BEBICARA TENTANG MATA SAKITNYA

lalu ada retinapuisi meminum obat airmatanya sendiri.2...

PUISI PUISI YANG TERSERAK-PECAH DARI MATA DAN MENJADI....

MEJA BELAJARdi mejanya, ia selalu ingin tahutentang buku dan alat alat tulis yangseolah sering bertanya; “apakah kami sedang belajar, ataukau?”MIMPIsemalam ia tak ingat batang hidung mimpi,semalam ia hanyalah seekor kunang kunangtanpa warna di mimpinyaPURNAMAsekali lagi seorang anak menggambarnyapenuh bekas coretan pensilmerahnya pucat, lunturia tak lagi kelihatan seperti bulat; sebabusia menumbuhkan liang di guratan tubuhnya RANJANGtempat airmata tak bisa mengumpatsebuah dongeng dari nenek: legenda airmata melempar suara suara burung-burung bangkaimenjelma...

8.04.2010

TAK ADA JALAN MENUJU ROMA ?

Berapa kali sudah terwasiatkandari kakek hingga ayah kami dada kami yang kini koyakmasih saja bersikeras mendirikantempat pelipur segala kebuntuanKebuntuan itu datang dan likatseperti benalu bertahun-tahun lingkarpada tubuh pohon beringin yang kamitanam di kepala kami masing-masingsewaktu musim mengeringkan mata kamiMata kami sejauh ini dapat melihatbalok-balok jatuh di pelupuk matamata kami tak ingin dibutakan dan dibelalakkan oleh setiap kehilanganarah yang menyesatkan diri kamioleh ucapan-ucapan peramal di tahun dua ribu dua belasDua belas tahun...

8.03.2010

SAJAK UNGU DI JENDELA KAMAR 224

*angin sungai kapuas tak pernah lelah mengetukmumengabarkan lagu derau bagi kertak kaca langit-langito, jendela yang seringkali terlupa dan dilupa!**arus timur kian menuju mataku, mata yang kini padamkarena diam. di seberang jendela, akulah penafsir matakusendiri penafsir padam penafsir diam. sebab, tak ada waktutak ada kalender yang memilih tinggal pada penafsiran baka ini.- jendela telah mengetahui sampai kapan arus membawamataku menuju diam itu...