:IBU,
kucium kakimu
mekar kembang sorga
izinkanlah khilaf ini
mengirimkan maafmu
kepadaku. bu
:BAPAK,
di petuahmu yang lalu
usiaku masih menyaksikan
lebaran yang sama
di kesalahanku yang dulu
permintaanku selalu sama
tak ada oedipus kompleks
di doaku
:EYANG,
maka sudilah memaafkan
malaikat yang kau titipkan
untukku
sebelum tidur
ia seperti kehilangan sesuatu.
salam yang beterbangan
tanpa sayap
dan kini, malaikat itu bersimbah zikir
memintaku memakai sayap
:SIMBAH,
sejumlah perjumpaan kita
rasanya selalu kenang di malam takbiran
bedug-bedug yang mereka pukul
obor-obor di nyala purnama
mengirim beberapa pesan
lewat telinga kita bahwasanya
doa-doa lafaz lahir
dari batin manusia keras kepala
“kasihilah umur-amal-puasa kami”
:KEKASIH,
dirikanlah masjid yang cocok
dan cukup untuk perasaanku
tanpa menyingkirkan
bebatu yang dibuang oleh para tukang bangunan
juga cawan yang senantiasa ingat darahku
:AKU,
m a a f
sudahlah
segalanya ingin
d a m a i
:ENGKAU,
alhamdullilah…
Semarang, 2010
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini