PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

8.24.2011

KONON, DI SEBUAH KAMAR YANG MENDOWNLOAD BULAN TAK HENTI-HENTINYA

menghisap udara dengan sepuluh jari tanganmu seperti berpulangnya sengal nafas satu per satu menuju penantian yang kucatat-ulang tadi pagi karena tanggal-tanggal semakin semu tak berganti dari episode menjelang episode yang terindui orang-orang kampung bermatakan channel televisi. udara kian sesak saja dan bunyi sepi bergentang seperti penyair menenggelamkan kesunyian dirinya seumpama berkendara di kemacetan tanpa klakson selebihnya kota telah lampau memperbaikki alarm supaya tak ada pagi terbit bersilih karena kaki-kaki mulai tak sanggup menasrifkan...

8.22.2011

TAKDIRKAN AKU SEBAGAI KATAKMU

tertanda nenek lampat [i] selama perut masih girang beribu tahun lampau selama dirimu tak pernah fiksi, izinkan aku membenamkan diri ke rahim kesepianmu lebih sulit rasanya jika batu batu ini kujelma sebagai bunga bunga liar di ladangmu daripada menjadi mahkota pangeran sebab di rabun usiamu, aku belajar menghayati tawar airmata mana yang benar benar menenggelamkan warisan cinta adam sebelum aku menatap nanar sesudah segalanya lenyap...

8.14.2011

TUGU MUDA SERATUS RIBU TAHUN

Sir Richard Owen takkan pernah melihat semarang punya tugu homo sapiens kini bergentayangan naik bus trans semarang keduanya bertemu dinosaurus yang ternyata masih hidup di bawah tanah. bergerak bergelimpang, tak bisa kencing tenang karena kota ini semakin keparat saja. bau pesing terjadi di mana-mana. 2...

SEDINDING GABUS, SEPANJANG PERJALANAN YANG LANTAS KE TEMPAT SAMPAH

karena f. 2008, sketsamu berjumpalitan sketsamu masih berjumpalitan di dinding yang terbuat dari gabus sepertinya ingin membunyikan sesuatu tentang kebaikan dunia maya --kita mesti jujur...kita mesti jujur aku sempat mengiggau tentangmu dan enam belas tahun sms balasanmu menunggui bau printer yang ngadat, lantas kapan selesai mencetak sejarah kenapa kau putuskan untuk menemaniku sebagai lelaki ketahuilah, sketsamu berkali-kali memanggil dingin dinding bukan tanpa alasan, adakalanya aku tak dapat sepenuhnya mengerti bahasa kedamaian yang hanya...

8.11.2011

ALEGORI POHON BELIMBING

yang rela menerima segala sampah dan tumpah tanpa membunyikan sebah adalah tabah kita tak perlu bermuluk-muluk memakai peci dan baju koko yang baru bilamana yang lama telah usang karena kita tak pandai merawat atau mengukur cawat dahi ini tetap dahi setinggi manusia, ia akan seperti kesombongan bilamana mendongak lebih tinggi dan tinggi hingga melupakan siapa yang menderaskan darah ke segala tingkah aku. aku. akulah pohon yang setengah terpangkas oleh dada penuh bulu brutal yang mengeras. setengah mati tanpa ada suara ketuk pintu suara kerendahan...

8.01.2011

SAJAK-SAJAK MELANIE LIEBERMAN*

Menghabiskan Waktu dengan Kakek Bagian IUntuk Seseorang yang Pernah Veteran ia sudah terbang mobil di stopwatch langit yang membekurem dengan katup yang terjebakseperti burung cuckoo macet di pintu sebuah jam.ia duduk di kursi penumpang dari ford lengkap fokus 2007tapi semua yang ia lihat hanyalah kendali tekanan udaradan sayap di samping pandangan cerminku.ia masih menganggap sekelilingnya adalah perangyang berjuang selama terbang di atasnya sehektar...