saudaraku yang berdiam dalam dada,
siapa yang perlu kita bunuh hari ini
selain pikiran yang sempit?
padamu, segala pikir
telah aku tumpahkan
selayaknya aku membayangkan
istriku berasal dari seribu zaman kerajaan
kepalaku jadi rumit,
dan aku, zaman yang memandangmu
sebagai saudara sebagai
pengganti bagaimana aku
harus menamai pikiran
yang memanjangkan perasaan
telah sampai pada sebuah percakapan:
terus ataukah cukup di sini
2013
4.14.2013
NEUROSA DIRIMU
21.45
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini