PERCAKAPAN ANTARA LAWRENCE DENGAN AMICHAI [1]

Terjemahan atas Pembacaan Wawancara antara Lawrence Joseph dengan Yehuda Amichai (bagian 1)

9.30.2013

MENERUSKAN MIMPI YANG CEMAS TADI MALAM

“gusti ampunilah mereka mereka belum sampai menampung  mahaluas pengetahuan; dan ampunilah kami sebab kami sering membusung dada ketika kami memandang di luar kami” pada pandangan yang diciptakan oleh jarak, mereka tak henti-hentinya menjelma bahasa menjadi perkara yang ngeri: “selamatkanlah jiwa-jiwa selamatkanlah jiwa-jiwa” seorang yang bungkuk datang dalam bayang matahari menyembunyikan tubuh mereka awan-awan bergerak berbalik jauh dari jangkauan langit-langit yang membuat pandangan mengenal warna: mana biru rencana mana putih mimpi; seorang...

9.17.2013

KOTA LENGANG YANG DIPADATI BAHASA

ia menghela nafas, berjalan jauh dari langit yang tampak lebih dalam dari pandangannya ia menghela nafas, berjalan jauh sebelum matahari merapikan kaca-kaca jendela dengan pantulannya di sini orang-orang seberang datang memperkarakan bahasa entah terjalin oleh apa bahasa itu sehingga kota ini kerap kali memulangkan dengung seperti sisa bunyi akhir konser musik; menjelang subuh ia gantung kaki-kakinya yang sedingin tiang-tiang listrik sebelum...

9.06.2013

SESEORANG SEPERTI CHAPLIN DI PUSAT KOTA

1.  berapa anak kemungkinan lagi yang mesti kita telusuri, kita eja serupa bahasa-bahasa baru dan asing bila hidup adalah perputaran lahir, tua, sakit, dan mati; ada yang diam-diam bekerja di kaki-kaki kita, yang diam-diam menggerakkan mata kita yang sering kabur memandang warna lampu lalu lintas dini hari. pada jam-jam kemudian, langkah-langkah kita lepas sebab orang-orang mulai memanjangkan lengan ada yang tengadah, ada yang nunduk; kota jadi khusyuk sekali seperti warna kuning pelabuhan di kejauhan tapi di luar itu, seseorang hanya ingin...