1.
berapa anak kemungkinan lagi yang mesti kita telusuri,
kita eja serupa bahasa-bahasa baru dan asing
bila hidup adalah perputaran lahir, tua, sakit, dan mati;
ada yang diam-diam bekerja di kaki-kaki kita,
yang diam-diam menggerakkan mata kita
yang sering kabur memandang warna lampu lalu lintas
dini hari. pada jam-jam kemudian, langkah-langkah
kita lepas sebab orang-orang mulai memanjangkan lengan
ada yang tengadah, ada yang nunduk;
kota jadi khusyuk sekali seperti warna kuning pelabuhan
di kejauhan
tapi di luar itu, seseorang hanya ingin memandang
(seseorang seperti chaplin)
semua sebagai kartun-kartun lucu. sebab ia hanya
rindu: kenapa orang-orang tak bosan merawat
tingkah yang kaku
2.
jazirah ini tak punya batas sejarah,
kota yang mesra terhadap kita
kita yang nakal terhadap kota
kita dan kota sama-sama punya urusan,
hanya rasa-rasanya ada yang keterlaluan
membikin aturan palsu
menaubatkan pelanggaran
sebagai teguran palsu
tapi di luar itu, seseorang ingin sekali bilang
(seseorang seperti chaplin)
bahwa taman kepedihan dan percintaan
adalah bagian dari tata kota yang lucu
lalu kita berjanji tidak akan
menebalkan bulu mata dan alis saja
namun juga bibir untuk terus tertawa
memandang ruang-ruang berputar
mengejek dirinya sendiri
2013
9.06.2013
SESEORANG SEPERTI CHAPLIN DI PUSAT KOTA
19.01
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini