_-_Elegy_(1899).jpg)
menyangsikan yang tak pasti, udara yang sesak
mengembun dingin-dingin di dada yang rusak;
sebelum menemukan kamu pada wajah-wajah
yang sepertinya pernah kukenal dalam umur ingatan
siapa yang lalu memerangkap kita dalam peristiwa
yang aku, yang kamu pun menolak untuk berada.
sesuatu telah diciptakan tetapi bukan ratap
atau kehilangan, sebab itu, tanah, sekembalinya kita
adalah kesia-siaan yang menganga
yang menerima ketiadaan dan segala-galanya
hingga...