Mataku menggumpal di deras cucuran darah
Menjadi malam-malam di deret penantian panjang
Melesap di lubuk-renta jiwa
Hingga luka meminta lelehan air matamu
Telingaku melayang mendekap tepian bibir
Merekat di dinding-dinding mulut
Tak sampai habis ditelan ludah
Tak sampai tenggelam di dasar laut dekilmu
Wajahku melukis-hias bersama tinta merah-jambu
Berontak mencerca topeng-topeng retak
Mengoyak di sudut kening
Lantas mengerak di kehening-teduhan bayang sinarmu
Otakku yang hampir meremuk-redamkan gulita
200904/SMG
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini