Wahai puisi(ku) yang baik hati,
Bersendiriku. Biasa. Di lorong-lorong setiap malam. Menggantungkan hiasan katamu yang indah bila dipasang. Kadang, malamku kering. Seperti tersisih di padang bermandikan pasir. Menunggumu datang membawa pundi-pundi baru untukku. Mataku yang tak berani menyala lagi di tengah keredupan. Habis kataku.
Puisi(ku)...datanglah malam ini!!! Kutunggu. Biasa. Di sarang tubuhmu.....
pujangga yang menggigil malam ini
200904SMG
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini