setiap tenggak dan rindumu adalah tenggorokkanku yang ingin
menginapkan bagaimana haus itu bertanya-tanya tentang siapa
yang bisa mencabuti duri di tenggorokan kita besok. namun jikalau
kita tak sepaham, maka pelukkah leherku erat-erat. rasakanlah bagaimana
tak ada kehausan yang panjang sebagaimana ceritamu tentang air
di kubang matamu. bila aku mendapatimu nanti,
kelak tak ada haus tidur bersama duri di tenggorokkan kita.
2010
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini