Sebuah gemuruh:adalah
kebenarannya sendiri
yang berjalan di antara
laki-laki,
di tengah
badai metafora.
Di mana?
Pada malam seketika bukit batuan runtuh.
Dalam puing-puing dan curam keresahan,
dalam kegaduhan paling pelan,
kebijaksanaan itu - adalah lubang bernama Ketiadaan.
Jarum-jarum air
menjahit bagian
bayangan - di jalan perjuangan
yang lebih dalam dan bawah,
yang bebas.
MEMECAH
Tanpa kesakitan, sebuah pohon-
kuburan pecah menjadi
ranting-ranting yang patah:
racun masa lampau
istana-istana, katedral-katedral masa lampau,
mengapung-
di arus dan jatuh
sebab pembakaran yang berulang
lepas
dari tanda baca kesela-
matan,
Kitab Suci,
melarikan diri ke bagian-bagian
tak terkirakan hingga
yang dinamai tak-
mampu mengucapkan
nama-nama.
(Paul Celan, seorang penyair dan penerjemah yang berasal dari Rumania berdarah Yahudi. Ia lama tinggal di Jerman di masa perang dunia II. Sajak-sajak ini diterjemahkan oleh Ganjar Sudibyo setelah sebelumnya dibahasa-inggriskan oleh John Felstiner, 2011)
sumber:http://www.janushead.org/10-1/celan.pdf
terimakasih telah membaginya kepadaku ganz
BalasHapus