LANSKAP
sepuluh kilometer dari laut,
dua dari rentang pegunungan
menjulang di atas bagian
kota. tiga di pagi hari
mendengarkan angin
yang terdengar lebih
seperti gelombang menerjang.
rumah terlihat masih
seolah-olah ada sesuatu
terjadi. dekat gerbang
dari flat ini kami menyewa
sebuah pohon Van Gogh,
tetapi aku tak dapat melihat bintang-bintang
dari jendela yang terkunci
seperti semua pohon lain
pada seketika di kota ini,
sedang berjuang
dengan laut tak terlihat
setengah dunia jauhnya,
tanah di mana aku pertama kali
menyentuh pohon dan melihat
tertiup lanskap angin
pada kulit mereka
DALAM LABIRINMU
Anak empat bulan,
kau meratapi tanpa
air mata.
Botol di sisimu,
kerincingan bib keriput, berdetak diam,
dan ibumu,
Semua enam belas tahun dari dirinya
Aku tidak bisa mengatakan bahwa kau telah dicuri.
Mungkin sisihkan
di suatu tempat
dalam labirin
kebutuhanmu.
Mengajarkan kita,
untuk memahami
bahwasanya paling rapuh dari binatang,
Apa yang kau gelisahkan.
Tentang kesabaran kita yang diukur
pada sendok teh,
Mungkin saja itu tidak akan pernah
cukup untuk mengukirmu
demi cinta
*Jim Pascual Agustin adalah penulis Filipina yang tinggal di Afrika Selatan. Sajak-sajak tahun 1997 ini, diterjemahkan bebas oleh Ganz.
12.20.2011
SAJAK-SAJAK JIM PASCUAL AGUSTIN
03.15
1 comment
hasil terjemahanm bagus juga :)
BalasHapus