ada jalan yang mesti dilalui orang-orang, ada jalan yang
hanya dilalui orang-orang tertentu. tapi, tenanglah, semua jalan
dijadikan hanya menuju satu kesatuan. begitu seseorang lain
berucap lirih kepada seorang lelaki
sepetak kamar berukuran sepasang kekasih mulai menjelma bangunan
sendirian. tapi memang seperti belum ada bahasa untuk mewakili
segala kenangan yang pernah bernapas di dalamnya. seorang lelaki
berusaha melupakan sekuat tenaga; kemesraan dan harapan yang pernah
tumbuh bersama sebagai akar yang mengalirkan udara ke gambar-gambar
yang menyimpan perjanjian di dinding kamar
seorang lelaki yang sekali lagi menepuk dadanya, menegakkan bulu roma
selama teror yang berlintasan di kepalanya hampir setiap malam panjang;
waktu yang fana, kita yang abadi tulis seorang penyair yang wajahnya
tersablon di sebuah tas produk pasar online
patah hati adalah sumbu mematikan bagi seorang yang berjiwa penyair
seperti seorang lelaki itu. ia bahkan bersiap meledakkan kata yang pernah
mengancam untuk menebarkan peristiwa-peristiwa masa lalu ke dalam
tubuhnya. tapi perih tetap perih. ia mesti melaluinya, mungkin merawatnya.
sebagaimana doa bekerja, ia masih memiliki cahaya kecil yang terpijar
dari sisi-sisi tempat masa lalu bersuara dan susah untuk dilepaskan;
ia seolah tidak mempunyai daya sebagai bahan paling mesra
merayu tuhannya, meghamparkan jalan panjang yang diisi
lalu lalang pendar masa depan
seorang lelaki sebagaimana orang-orang tertentu, meringkus diri
timpangnya sendiri, menjadikan tubuhnya kecamuk kamar,
bernapas tanpa kesedihan dan pusara rekaman mesra. ia
telah dipaksa menyerah oleh keadaan
untuk belajar tidak merayu kenyataan
2015
*Lukisan berjudul "Bornholm" karya Ela Strzałkowska.
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini