Kesudahan hari itu membuatmu terdampar di pelosok cita. Beranjaklah kau menuju pondok lamun. Di situ kau bermimpi tanpa melerai perkelahian antara detik jam tanganmu dan detak jam kepalamu. Setidaknya mimpimu menjadi batas ruang mereka.
2009
engkau belajar menulis dengan menulis, engkau belajar membaca dengan membaca
Social Profiles
salam
turut bersukacita atas para pemerhati aksara yang telah singgah di pekarangan kecil ini...
-
"Warga Lamongan tidak suka hidup kepura-puraan, akan tetapi menyukai hidup yang lugas, apa adanya dan tanpa pamrih." [Mujtahid, Do...
-
tertanda arther panther olii sebuah lesap datang dari nomor yang asing, berdering di handphone itu seperti tak ingin sepi memandangnya jauh....
-
Oleh: Hirsch Silverman** “...puisi berada dalam hati semua manusia.” Thomas Carlyle Sumber gambar: https://frombehindthepe... -
1973 kau bangkit matilde, matilde katamu matilde sedang bercinta dengan puisi-puisi basah 2012 kau semakin muda di pulau capri yang tua 2012...
-
hanya kamera dan orang-orang terkurung dalam cahaya lalu melesat :doa kesepian widji thukul katakanlah, apakah waria-waria di sini sedang me...
-
ini seberang bukit perawat bangkai air hujan orang-orang menanam waktu siang, menuainya malam-malam lalu memeramnya ke lelap panjang tanpa i...
-
kepala yang aku taruh di dadamu dulu kini, benar-benar terantuk pada terjal batu seperti katamu: pertemuan kita adalah sepenggal batu dan ka...
PARA Perapal
Para Pembaca Setia
Suatu Masa
Blog Archive
-
Lalu Lintas Pejalan
Copyright ©
Scribere Scribendo Discere Discendo Disces
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini