ayah pernah bilang, "jangan isi perutmu dengan sebongkah bulan retak ketika setiap malam ibu mempebincangkan dongeng" * malam-malam begini ada jemari yang tak bisa berhenti menulismu, ayah ia bergerak ke dalam rindu paling relung dan mataku tak cukup mengusap apa-apa yang keluar darinya melaluinya; tahukah bahwa ia perlahan bernama pelukan di seberang jarak rumah dulu? ** seketika ada bintang jatuh aku mencoba jadi kantong untuk menyimpan pecahannya di saku doamu; supaya suatu waktu aku diizinkan merasakan memahamkan bahwasanya harapan itu tak pernah jatuh pun timpang ke atas kepala maka, ayah aku ingin mendengarkan sekali lagi dongeng ibu tentang langit malam ketika si kancil tak lagi mencuri timun di lahan tempat segalanya bersegera melerai jarak yang dekat berkali-kali memanggil namamu menuliskanmu dengan huruf-huruf yang terkunci supaya siapapun tak ada yang merasa berseberangan, kehilangan. 2010
10.19.2010
MENULISMU AYAH
22.32
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini