demi sabat. izinkan aku menirukan imanku, tuan. isak biji sesawi perlahan menyemat api putih di ruas-ruas telapak kakiku. betapa ruh ini ingin mengajak ranjang berlari mengejar babi-babi ke pelosok jurang sembari memanggil nyanyian eksorsisme tarian yang kerap mendengung di telinga-telinga farisi dan ahli taurat. demi sabat. maka aku akan segera menggedorkan langitkota ke tengah orang-orang sewaktu tiba ceramah. isak ini, tuan. isak tanpa pahit yang kau janjikan padaku untuk sebuah hari, yang kelak mengusung kalvari bagi jalan-jalan dari semua desa di galilea, yudea, dan yerusalem. mengusung kutukan tak terampunkan bernama takut. isak ini adalah kunci pintuku atas kedatanganmu sebagai tabib, lebih dari rahib. dengar, dengarlah yang membaca ratapanku di setiap lukabait! sebab, kalian telah berulang melihat isakku yang terbakar oleh ibukelumpuhanku sendiri. mengangkat ranjangku yang dulu mengembalikan surga biji sesawi di letak cinta yang tepat jauh dari dosa yang likat dan ruh yang sesat. demi sabat. aku berterimakasih pada segala isak yang menyembuhkanku dan mendatangkanku pada bapa di suatu masa. 2011
1.15.2011
DI SUATU SABAT DI SUATU BAIT DI ISAK SEORANG LUMPUH
21.52
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini