bersama langit, kita adalah awan-awan gelisah
biru yang tampak ingin bercanda di pagi itu:
“matahari sudah teramat tua
tapi tak lelah memendarkan sinarnya
dan berangkat dari timur. matahari
sudah teramat tua...”
aku tak ingin bercanda, katamu
sebuah peta yang telah kita percayai
sebagai jalan keluar bagi pokok keasingan
hampir saja kita genggam
setinggi-tingginya langit, kita tetaplah awan-awan gelisah
sebab di sini, kita mesti masyuk
mengizinkan nabi-nabi baru datang
ke dalam pikiran yang kosong
lalu mengisi peta dengan nama-nama mereka
dengan sesal dan bebal
bersama langit, ditinggikanlah awan-awan gelisah
dijatuhkanlah peta-peta dan bahasa yang buta
matahari sudah teramat tua
matahari sudah teramat
tua
2013
6.18.2013
BERSAMA LANGIT, KITA ADALAH AWAN-AWAN GELISAH
02.06
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini