bagaimana ia belajar keras menjadi batu, meminjam rasa beku
meminjam rasa diam walau berwaktu-waktu kian ditirus
arus sungai. menjadi kerikil lalu damparan pasir
di tepian, menjadi debu, menjadi udara
lalu tebaran sebelum
lesap
ia belajar mengenakan biru
seolah meminjam pantulan danau
dari sepertiga langit yang tersisa,
sebab awan-awan membentuk haluan
yang sedemikian panjang
seperti pemukiman metropolitan;
menjadi warna yang tak manusiapun
mampu mengubahnya dalam bahasa,
hanya warna
ia merasa seperti bangkai lembu
sehabis diburu pemangsa
hingga tampak rangka
sepeninggal burung bangkai,
ia mati. ia hidup sebagai yang lain
lalu menjadi siklus
putaran itu membawa hujan
sebagai air yang tercipta
selalu kangen pada rekat tanah.
ia sebagai putaran itu menyuara
dalam bisik:
govinda, beranjaklah
ini sudah selesai
2015
9.21.2015
MELEPAS SAMANA
18.50
No comments
0 pembaca kata berbicara:
Posting Komentar
silakan rawat benih ini